RBJ の生徒たち

Sudah banyak murid RBJ ke Jepang buat belajar bahasa Jepang. Mereka belajar bahasa Jepang di sekolah bahasa Jepang selama sekitar dua tahun dan menjadi mahir berbahasa Jepang. Setelah lulus dari sekolah bahasa Jepang, mereka fasih berbahasa Jepang dan dapat melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja di Jepang. Silahkan kontak kami dari sini kalau mau tanya.

Senafarkhan san

Sena yang sekarang sudah hampir setahun tinggal di Jepang sempat mengalami shock culture karena budaya tepat waktu yang dimiliki orang Jepang sangat berbeda dengan orang Indonesia. Selain itu cara orang Jepang membuang sampah juga menjadi salah satu hal yang membuatnya kaget karena di Jepang sampah tidak bisa dibuang di satu tempat yang sama. Semua ada golongannya sendiri.

Selama tinggal di Jepang hal baik yang Sena rasakan antara lain kebersihan dan ketertiban serta bagaimana Jepang bisa dengan kreatif membuat masyarakatnya senang bekerja. Namun tidak hanya hal baik, hal yang menurutnya kurang baik pun tetap dirasakan Contohnya seperti dari berbagai macam sabun yang di jual di sana tidak ada yang berbusa, semuanya hambar menurut Sena. Selain itu tidak ada satu makanan Jepang pun yang memakai cabai seperti di Indonesia. Selain belajar, Sena juga bekerja part time di sebuah perusahaan oshibori atau perusahaan yang memproduksi handuk atau tisu basah. Selama bekerja 7 bulan di sana, dia tidak merasa ada kesulitan sama sekali. Kemampuan berbahasa Jepangnya justru meningkat karena di sana dia dapat aktif berbicara dengan bahasa Jepang.

Fadhil Nahdi san

Fadhil juga memulai sekolahnya di AIWA pada bulan April 2016. Fadhil yang berumur 19 tahun ini akan melanjutkan kuliahnya di Jepang mengambil jurusan ekonomi & politik. Menurut Fadhil saat pertama kali dia sampai di Jepang tidak terlalu banyak hal yang membuatnya kaget karena sebelumnya dia sudah banyak mencari tahu tentang bagaimana hidup di Jepang. Salah satu yang dia tahu adalah mengenai orang Jepang yang individual.

Menurutnya orang Jepang memiliki kepribadian yang ramah namun antisosial. Selama hidup di Jepang, hal yang baik menurut Fadhil adalah udara di Jepang yang bersih dan kepraktisan hidup. Contohnya adalah transportasi yang mudah. Namun ada juga hal yang menurutnya tidak baik, yaitu banyaknya peraturan di Jepang yang membuatnya sebagai orang asing sedikit kesulitan. Selain belajar, Fadhil juga bekerja part time di sebuah perusahaan jasa pengiriman barang. Sama seperti Aldi, menurutnya tidak ada yang terlalu sulit dari pekerjaan tersebut namun bahasa yang digunakan sesama pekerja lah yang sedikit membuatnya kesulitan berkomunikasi karena mereka memakai logat Kyushu. Namun itu juga yang membantunya meningkatkan kemampuan bahasa Jepangnya.

Aldi Hermawan san


Kali ini RBJ akan berbagi pengalaman murid-murid RBJ yang sekarang sedang belajar di AIWA, Fukuoka, Jepang. Salah satu murid RBJ yang sedang belajar di AIWA adalah Aldi Hermawan. Aldi mulai belajar di AIWA pada bulan April 2016 untuk memperlancar bahasa Jepangnya sebelum melanjutkan kuliah S2 di Jurusan bisnis.

Tinggal di Negara lain tanpa keluarga bukanlah hal yang mudah, berbagai hal aneh yang mengagetkan pun sempat dialaminya. Salah satu yang paling membuatnya heran adalah melihat betapa cintanya orang Jepang dengan binatang peliharaannya sampai diperlakukan layaknya seorang bayi. “Kaget, pas liat di dalem kereta dorongan bayi isinya anjing peliharaan bukan bayi,” kata Aldi. Selama enam bulan merasakan kehidupan di Jepang, menurut Aldi banyak hal baik yang dia pelajari seperti kedisiplinan orang Jepang dan bagaimana mereka bisa hidup mandiri tanpa banyak bergantung kepada orang lain. Namun tidak hanya hal baik, hal yang kurang baik pun sempat dia rasakan. Contohnya seperti sifat orang Jepang yang segan atau memendam perasaan untuk menyatakan rasa tidak suka, tidak setuju atau saat dia merasa kesal. Hal itu sedikit membuatnya kesulitan dalam berinteraksi. Selain belajar bahasa Jepang, Aldi juga bekerja part time di sebuah perusahaan jasa pengiriman barang. Menurutnya tidak ada yang susah dari pekerjaan tersebut, hanya saja pekerjaan itu menuntut kecepatan bekerja dan kedisiplinan waktu yang tinggi. Bekerja part time juga membantunya dalam memperlancar bahasa Jepang. menurutnya, selain dipaksa untuk selalu berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang, bahasa Jepang yang dipakai pada saat bekerja pun sangat berbeda dengan di kelas, perlu waktu beberapa lama hingga dia benar-benar terbiasa mendengar dan bisa berinteraksi dengan baik.

Itulah sedikit pengalaman dari salah satu siswa RBJ yang sekarang sedang belajar di AIWA. Nihon de ganbattekudasaiyo, Aldi san!!